Minggu, 28 Mei 2017


ASAL MULA DANAU TOBA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIWu_sT0uD46J0JBs1GVwI5bEY9R38F0cmijFIUtwVmL-NJagjk8fyURuFiqKM1u4ltEyf7lRN_2IgtbPFJ-TgyF4YT9JhclfMi1mgsmnWVDZ_fMGojSlzDR_agwAV38LrHMcjC4EpUMQ/s400/Danau+toba.gif
Pada zaman dahulu ada seorang petani bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembah yang landai dan subur. Petani itu mengerjakan sawah dan ladang untuk keperluan hidupnya.

Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing ikan ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.

Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang lelaki itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi sudah cukup lama dia memancing, tak seekor ikan pun didapatnya. Kejadian yang begitu belum pernah dia alami. Sebab biasanya ikan di sungai itu mudah saja dia pancing. Karena sudah terlalu lama tak ada juga kan yang memakan umpan pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk berhenti saja memancing.


Tetapi ketika dia hendak menarik pancingnya, tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang langsung menarik pancing itu jauh ke tengah sungai. Hatinya yang tadi sudah kesal berubah menjadi gembira, karena dia tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya itu adalah ikan yang besar. Setelah beberapa lama ia biarkan pancingnya ditarik ikan itu kesana kemari, barulah pancing itu ditariknya perlahan-lahan. Ketika pancing itu disentakkannya tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira mata pancingnya dia lepas dari mulut ikan itu. Pada saat dia sedang melepaskan mata pancing itu, ikan tersebut memandangnya dengan penuh arti.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1CdGEtEdXtSuE0ri6fiz_ROz7uDyUcasTtOlJ9pUuePWYGb0WwzRwDVYAp9rpEOdicYkMv5DBQ7ZGxv5ruLD2lNTz3bXeSlxIMMD6kIAPkxTNpip-8RLmZao8lU7pSM5RxQzJhx1RGag/s400/Danau+toba.gif
Kemudian, setelah ikan itu diletakkannya ke satu tempat dia pun masuk ke dalam sungai untuk mandi. Perasaannya gembira sekali karena belum pernah dia mendapat ikan sebesar itu. Dia tersenyum sambil membayangkan betapa enaknya nanti daging ikan itu kalau sudah dipanggang. Ketikan dia meninggalkan sungai untuk pulang ke rumahnya hari sudah mulai senja. Setibanya di rumah, lelaki itu langsung membawa ikan besar hasil pancingannya itu ke dapur. Ketika dia hendak menyalakan api untuk memanggang ikan itu, ternyata kayu bakar di dapurnya sudah habis. Dia segera keluar untuk mengambil kayu bakar dari bawah kolong rumahnya. Kemudian, sambil membawa beberapa potong kayu bakar dia naik kembali ke atas rumah dan langsung menuju dapur.

Pada saat lelaki itu tiba di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu tadi diletakkan tempat terhampar bebeapa keping uang emas. Karena terkejut dan heran mengalami keadaan yang aneh itu, dia meninggalkan dapur dan masuk ke kamar.

Ketika lelaki itu membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap karena di dalam kamar itu berdiri seorang perempuan dengan rambut yang panjang terurai. Perempuan itu sedang menyisir rambutnya sambil berdiri menghadap cermin yang tergantung pada dinding kamar. Sesaat kemudian, perempuan itu tiba-tiba membalikkan badannya dan memandang lelaki itu yang tegak kebingungan di mulut pintu kamar. Lelaki itu menjadi sangat terpesona karena wajah perempuan yang berdiri di hadapannya luar biasa cantiknya. Dia belum pernah melihat perempuan secantik itu meskipun dahulu dia sudah jaun mengembara ke berbagai negeri.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij7lEPCJcskbglIXwWIOjsAr3lAi08gTITbQ-db4RJiuAYTTgHrxKibcBizGZUm95agVbLTKMdvlakwHEI9st7Qy82tGSATHeBDJSNAJusVyGb70bGcVfpyWFAAZ2bA68DCMJ29E0szcI/s400/Danau+toba.gif
Karena hari sudah malam, perempuan itu minta agar lampu dinyalakan. Setelah lelaki itu menyalakan lampu, dia diajak perempuan itu menemaninya ke dapur karena dia hendak memasak nasi untuk mereka. Sambil menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa dia adalah penjelmaan dari ikan besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di sungai. Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang terletak di dapur itu adalah penjelmaan sisiknya.

Setelah beberapa minggu perempuan cantik itu tinggal serumah bersamanya, pada suatu hari lelaki itu melamar perempuan tersebut untuk jadi istrinya. Perempuan tersebut menyatakan bersedia menerima lamarannya dengan syarat lelaki itu harus bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal usul istrinya yang menjelma jadi ikan. Setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah mereka.

Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama samosir. Anak itu sangat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.

Seelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksalah ibunya yang mengantarkan nasi ke ladang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibvPmN7GG7kacE0qnfwzMl0MhduchRHsmyKrzO2WTAMD6ju5Fv19xlf1oL8ok0BzhJ_vWM80qO0CB2AJLKG3QHJ1M5ujZxGjcfETnMGxGKwChqY2eAEjpJqvckIlTET_kJMsGO3426bUE/s400/Danau+toba.gif
Suatu hari, anak itu disuruh ibunya lagi mengantarkan nasi ke ladang utnuk ayahnya. Mulanya dia menolak. Akan tetapi, karena terus dipaksa ibunya, dengan kesal pergilah dia mengantarkan nsi itu. Di tengah jalan, sebagian besar nasi dan lauk pauknya dia makan. Setibanya di ladang, sisa nasi yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya. Saat menerimanya, si ayah sudah sangat lapar karena nasinya sudah sangat terlambat sekali diantarkan. Oleh karena itu, maka si ayah jadi sangat marah ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa. Amarahnya makin bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari nasi itu. Kesabaran si ayah menjadi hilang dan dia pukuli anaknya sambil mengatakan “Anak yang tak bisa diajar. Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau anak keturunan perempuan yang berasal dari ikan!”

Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya dia adukan bahwa dia dipukuli ayahnya. Semua kata-kata cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya diceritakan pula. Mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu. Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tak begitu jauh dari rumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijFFVmFNQ700my-6X8xI7tTjGB_K8vKdInzch1pb28a_qBp49S0SdV1L8rM7o0khM4N2h4015sPGEKFzMN_Im2RavitjyLzR1HfIQRHQeeYXzqLiVlFn0eVcekyIxE7mFywKYo17O6hKQ/s640/danau+toba.jpg
Danau Toba dan Rumah tradisional suku Batak di Sumatra Utara


Ketika tampak oleh si ibu anaknya sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit, dia pun berlari menuju sungai yang tidak begitu jauh letaknya dirumah mereka itu. Ketika di tiba ditepi sungai itu kilat menyambar disertai bunyi guruh yang menggelegar. Sesaat kemudian dia melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Pada saat yang sama, sungai itupun banjir besar dan turun pula hujan yang sangat lebat. Beberapa waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap ke mana-mana dan tenggelamlah lembah tempat sungai itu mengalir. Pak Toba tidak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-kelaman, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar yang kemudian hari dinamakan orang danau Toba. Sedang pulau kecil di tengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir.

Rabu, 10 Februari 2016

Tes Keterampilan Sepakbola


            
                      Sepakbola merupakan permainan yang sangat populer di dunia dan di mainkan oleh semua kalangan baik itu anak, remaja dan orang dewasa, Bermain sepakbola hendaknya memiliki keterampilan yang baik supaya permainan menjadi lebih baik dan memiliki prestasi, keterampilan dalam sepakbola ada empat: yaitu headding, passing, dribbling dan shooting. Bila keempat keterampilan sepakbola tersebut sudah baik maka hasil dan prestasi yang di dapat juga akan baik, untuk mengetahui tingkat keterampilan bermain sepakbola seseorang hendaknya dilakukan tes keterampilan bermain sepakbola yaitu dengan cara berikut:

            Tes memainkan bola dengan kepala (heading)
   Pelaksanaannya :
1.      Pemain berdiri menghadap tembok dengan memegang bola ditangan
2.      Saat aba-aba “ya” bola di pantulkan kedinding dan selanjutnya di mainkan dengan kepala sebanyak-banyaknya selama waktu 10 detik.
3.      Apa bila bola yang dimainkan jatuh kelantai/kelapangan  maka bola dapat diambil kembali dan memantulkan untuk dapat memainkan bola dengan kepala sampai aba-aba stop/berhenti.
4.      Skor di hitung sebanyak bola yang dimainkan dengan kepala dan mengenai garis 2 meter atau di atas garis selama 10 detik.
Hasil gambar untuk tes heading sepak bola
                    Gambar 3.1 Denah lapangan Tes keterampilan Headding
                 Sumber: Widiastuti ( Tes dan pengukuran Olahraga 2011:209)

3.3.2        Tes menendang dan menghentikan bola ( passing dan stopping
Pelaksanaanya :
1.      Aba-aba awal tidak diberikan
2.      Pada saat bola di tendang dari belakang garis 3 meter stopwatch dihidupkan.
3.      Bola yang memantul dari dinding harus di tahan terlebih dahulu di belakang garis, sebelum di tendang ke dinding lagi.
4.      Apabila bola memantul jauh daripapan bola tersebut harus di ambil oleh pemain yang bersangkutan yang kemudian di mainkan sampai aba-aba “stop”di berikan
5.      Kegiatan ini harus dilaksanakan selama 10 detik
6.      Sekor yang di hitung iya jumlah sepakan atau menghentikan bola dari belakang garis 3 meter selama 10 detik.
                                
Gambar 3.2 Denah lapangan Tes keterampilan passing dan stopping   Sumber: Widiastuti ( Tes dan pengukuran Olahraga 2011:210)

3.3.3        Tes menggiring bola ( dribbling)
Pelaksanaannya:
1.      Permulaan menggiring bola tanpa aba-aba
2.      Pada saat bola menyentuh garis start yang terdapat pada rintangan pertama stopwatch di hidupkan.
3.      Selanjunya pemain menggiring bola sesuai dengan arah panah.
4.      Pada rintangan ke tiga bola di harus kan lewat sebelah kiri rintangan dan pemain harus lewat sebelah kanan rintangan dan selanjutnya kembali mengikuti arah panah.
5.      Pada rintangan ke enam bola harus di lewatkan sebelah kanan rintangan dan pemain lewat sebelah kiri rintangan,selanjutnya mengikuti arah panah sampai bola tersebut melewati garis finish.
6.      Garis finish terletak pada rintangan terakhir, dan stopwatch di matikan.
7.      Salah jalan harus di perbaiki di mana terjadi kesalahan dribblig dan selama itu stopwatch harus tetap hidup.
8.      Waktu yang di catat iyalah waktu yang dicapai dari permulaan sampai bola dan pemain telah melewati finish.

                                                                       
Gambar 3.3 Denah lapangan Tes keterampilan menggiring
Sumber:  Widiastuti ( Tes dan pengukuran Olahraga 2011:211)

3.3.4        Tes menendang bola kegawang (shooting)
Pelaksanaanya
1.      Bola diletakan pada jarak 13 m dari gawang di tepat di pertengahan gawang.
2.      Waktu tembakan di ambil pada saat kaki si penendang mengenai bola dan sampai pada bola mengenai nilai pada gawang.
3.      Skor tembakan, angka pada gawang yang di kenai oleh bola, bila bola mengenai garis-garis antar kotak maka maka yang tertinggi di catat sebagai skor.
                               
                                 Gambar 3.4 Denah  Tes keterampilan shooting

Sumber: Widiastuti ( Tes dan pengukuran Olahraga 2011:212)